Thoughtful Talks

     Metode pengajaran tradisional yang mencakup buku teks dan guru sudah ketinggalan zaman dan terbukti tidak efisien. Memajukan abad ke-20 kita telah melihat berbagai peningkatan teknologi dan sudah saatnya teknologi mengubah sektor pendidikan.      Penerapan teknologi dalam pendidikan telah membawa baik metode baru maupun teknologi baru yang memfasilitasi pendidikan secara modern. Metode ilmiah baru termasuk menggunakan Software e-learning atau menampilkan video kepada siswa yang membantu mereka memahami topik karena penggunaan animasi dan konten interaktif yang membuat siswa berkonsentrasi pada subjek karena video atau slide yang menarik dan menarik.      Di sisi lain, teknologi baru termasuk penemuan e-book dan proyektor di mana ebook membantu siswa mengakses jutaan buku secara online dan membacanya kapan pun mereka mau tanpa kesulitan untuk pergi ke perpustakaan dan menemukan buku yang mereka butuhkan dan bantuan proyektor dalam memfasilitasi guru dalam menyiapkan kelas untuk

Berbagi adalah salah satu wujud rasa sayang kepada orang disekitar dan cara untuk bersyukur atas nikmat-Nya. Tanpa kita sadari, berbagi dengan tulus tanpa pamrih memberikan perasaan suka cita kepada diri. Setidaknya, nanti setelah tiada, ada ilmu-ilmu bermanfaat yang dibagikan sebagai penyelamat diri ini. Ilmu yang bermanfaat adalah salah satu amalan yang tidak terputus setelah kematian. Bayangkan saja jika kita berbagi dan ternyata apa yang dibagikan sangatlah dibutuhkan oleh beberapa pendidik lain ataupun masyarakat luas. Kita hidup hanya sekali, maka pilihlah jalan untuk dikenang sebagai apa. Dan ini adalah salah satu jalan yang penulis pilih. Alhamdulillah masih diberikan umur untuk berbagi pengalaman dan juga ilmu kepada seluruh pendidik di Indonesia.. Another video conference has done. Webinar kali ini penulis berkolaborasi dengan Sahabat Rumah Belajar Provinsi Riau Bu Isra Hayati , Bangka Belitung Bu Fitri Nurjanah dan Banten Bu Winda. Rasanya luar biasa dapat berkolaborasi d

     "Semua orang guru, semua orang murid." Pernahkah pembaca mendengar jargon tersebut? Jargon ini tidak hanya jadi semacam kata bijak tetapi juga cerminan cara pandang. Cara pandang yang menitikberatkan bahwa semua orang menjadi subjek belajar, semua orang menjadi pusat pengetahuan. Bisa saja kelak, peserta didik yang kita ajarkan saat ini menjadi seorang guru pula. Siapa yang tahu, kan? Contohnya kita sebagai pendidik. Kita pernah berada di posisi yang belajar sebelum kita berada di posisi mengajar. Bahkan, dari peserta didik pun kita banyak belajar berbagai hal. Begitu lah sekiranya yang saya rasakan ketika berkolaborasi dengan teman teman Sahabat Rumah Belajar Milenial Guru Nardis (Prov. Sulawesi Tenggara) Putra Jeki Akbar (Prov. Jambi) dan Didin Handoko (Prov. Jawa Timur). Walaupun dipisahkan oleh ruang, perbedaan waktu WIB dan WITA tidaklah menjadi masalah. Saya belajar banyak dari beliau semua, mereka adalah guru hebat yang berkompeten dibidangnya. Sangat senang me

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.. Jumpa lagi di postingan yang lain penulis! 🙌 Jika sebelumnya kita sudah membahas fitur-fitur utama Rumah Belajar, kali ini kita akan membahas fitur-fitur pendukung dari Rumah Belajar. Walaupun disebut fitur pendukung, penulis yakin fitur-fitur ini tak kalah keren dan bermanfaatnya dibandingkan fitur utama. Sudah penasaran kan? Yuk kita bahas bersama-sama. Fitur pendukung Rumah Belajar ada 6, apa apa saja itu? Peta Budaya Buku Sekolah Elektronik (BSE) Wahana Jelajah Angkasa Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan EduGame Karya Bahasa dan Sastra Dari judulnya masing-masing, pasti sudah tergambar kan fiturnya berfungsi untuk apa?  Fungsi dari setiap fitur-fitur ini lebih dalam daripada yang kita kira loh. Mari kita bahas satu-satu secara umum. Peta Budaya Fitur ini diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik dan guru di sekolah maupun masyarakat yang ingin mengetahui keanekaragaman Indonesia. Ketika bapak ibu mengakses f