Tidak Takut Berinovasi dengan TV Edukasi
Bismillahirrahmanirrahim.. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh👋
Halo Sahabat Rumah Belajar! Berjumpa lagi di blog kesayangan kita. Apa kabar? Saya harap kita semua dalam keadaan sehat ya, aamiin.
Sahabat, pembelajaran jarak jauh (PJJ) masih
berlangsung hingga saat ini. Kita sebagai pendidik dituntut untuk selalu
mengembangkan kreatifitas, menciptakan inovasi dan menggunakan berbagai macam
media pembelajaran dengan tujuan agar peserta didik tetap mendapatkan pengalaman
belajar yang menarik dan tidak membosankan sehingga materi yang diberikan dapat
dipahami dengan baik. Sangat bersyukur sekali saat ini kita sudah dikelilingi
oleh banyak teknologi canggih yang dapat kita manfaatkan sebagai bentuk inovasi
pembelajaran. Saya yakin pasti sahabat semua sudah mencoba berbagai macam media serta model pembelajaran selama mengajar dari rumah. Atau mungkin adakah dari sahabat yang merasa tertekan dan merasa terbebani oleh inovasi yang harus dilakukan? Membuat video pembelajaran dengan animasi yang bagus, merekam suara dengan jelas, mengunggah ke youtube. Semuanya seakan terasa berat dan ribet. Memang benar, untuk menjadi 'berbeda' tentu saja akan menguras fikiran dan juga energi agar dapat menghasilkan yang terbaik. Belum lagi jika peralatan yang kita punya tidak memadai seperti laptop yang lemot, HP dengan kualitas kamera yang pas-pasan, tidak punya clip on sehingga suara rekaman tidak jelas ataupun laptop yang tidak kuat mengedit video-video yang telah direkam. Sehingga akhirnya kita memutuskan untuk kembali mengajar dengan cara yang konvensional. Sangat disayangkan bukan? Sebenarnya kenapa sih pendidik tidak boleh mengajar secara konvensional lagi?
Sebelumnya, yuk kita pahami dulu apa itu pembelajaran konvensional. Menurut Djamarah (1996), metode pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran. Dalam sejarah pembelajaran, metode konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan serta pembagian tugas dan latihan. Kita yang saat ini menjadi seorang pendidik, pasti pernah mengalami metode pembelajaran tersebut selama bertahun-tahun. Dimana saat itu, pendidiklah sebagai sumber pusat pembelajaran. Semua informasi berasal dari pendidik dan tugas peserta didik hanya mendengarkan, mencatat dan mengerjakan latihan-latihan. Mungkin karena kita dibiasakan dengan metode yang seperti itu, maka ikut terbawa saat kita sudah menjadi seorang pendidik disekolah. Kita merasa metode itu sudah metode yang paling tepat untuk peserta didik, nyatanya... Kita salah besar!
Kita lupa bahwa zaman terus berkembang, begitu juga dengan teknologi dan tuntutan pasar kerja. Peserta didik yang saat ini sedang kita ajari adalah sosok generasi yang akan memimpin dan memenuhi pasar kerja tersebut. Tentunya mereka harus mempunyai kompetensi-kompetensi yang siap bersaing. Zaman ini kita sebut dengan Abad 21. Abad 21 yang bersamaan dengan era revolusi industri 4.0 menuntut perubahan mendasar dalam pendidikan. Tuntutan dunia mengharuskan bidang pendidikan melakukan berbagai inovasi dan terobosan dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Dalam buku Panduan Implementasi Kecakapan Abad 21 Kurikulum 2013 di SMA (Kemendikbud, 2017) disebutkan, kompetensi abad 21 meliputi kecakapan berpikir kritis dan pemecahan masalah, kecakapan berkomunikasi, kreativitas dan inovasi, serta kolaborasi. Kecakapan- kecakapan itulah yang nantinya dapat mengantarkan mereka eksis dalam menghadapi era yang serbacepat, kompleks, digital, majemuk dan sebagainya.
Oleh karena itu, kita sebagai pendidik mau tidak mau harus menyesuaikan cara mengajar dengan kebutuhan peserta didik abad 21. Mereka akan gagal menghadapi masa depan jika tidak dipersiapkan dengan baik sejak mereka berada di bangku sekolah. Pasti sahabat semua tidak mau kan jika itu terjadi kepada peserta didik sahabat semua? Tentu tidak. Seorang pendidik pastinya ingin melihat peserta didiknya menjadi orang yang sukses dan berguna di masa depan. Lalu, bagaimana jika niat sahabat semua sudah bulat tetapi tetap saja masih terhambat dengan kata INOVASI. Memikirkannya saja mungkin membuat sahabat semua ingin menyerah. Saat ini saya akan berbagi dengan sahabat semua mengenai inovasi pembelajaran yang saya lakukan untuk perserta didik saya. Harapan saya, setelah membaca ini sahabat semua mendapatkan ide baru dan bisa menciptakan inovasi-inovasi yang lain.
Saya adalah seorang guru Bahasa Inggris yang sedang mengabdi di SDIT Al-Ittihad Pekanbaru. Saat ini keadaan saya sama dengan sahabat semua yaitu mengajar dari rumah secara daring (dalam jaringan). Namun, semangat saya tidak hilang. Saya memilih untuk berdiri dengan tegap menghadapi kenyataan. Saya harus bisa menjadi guru merdeka belajar dengan siswa yang merdeka belajar pula. Saya berinovasi dalam pembelajaran dengan menggunakan Portal Rumah Belajar dan juga produk Pusdatin lainnya seperti TV Edukasi, Radio Edukasi dan Suara Edukasi. Disini, sahabat semua tidak perlu lagi cemas dan merasa terbebani dengan tuntutan inovasi karena berbagai macam media dan juga sumber belajar telah disediakan secara online oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Yang paling terpenting, Portal Rumah Belajar ini dapat kita akses secara GRATIS! wah luar biasa kan? Kuota internetnya sudah ditanggung oleh Pemerintah. Terdapat banyak fitur yang dapat kita manfaatkan sebagai bentuk inovasi pembelajaran. Sahabat semua bisa akses pada laman web https://belajar.kemdikbud.go.id/ ataupun langsung mengunduh di smartphone masing masing melalui Play Store dengan keyword Rumah Belajar. Kita dapat mengaksesnya kapan saja, dimana saja dan dengan siapa saja.
Saya bercerita sedikit yaa mengenai kegiatan inovasi pembelajaran yang saya lakukan di SDIT Al-Ittihad Pekanbaru. Saya melakukan inovasi pembelajaran dengan menggunakan TV Edukasi, saat itu saya sedang mengajar materi Transportation untuk peserta didik saya di kelas 3 SD. Saya menggunakan model pembelajaran Web Based Learning dengan model pengembangan Web Course. Web course adalah model dimana peserta didik dan guru sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, latihan ataupun ujian dan kegiatan pembelajaran sepenuhnya disampaikan melalui internet. Dengan kata lain model ini menggunakan sistem jarak jauh. Model pembelajaran ini cocok sekali dengan keadaan saat ini. Adapun sintaks/tahapan pembelajarannya sebagai berikut:
1. Pembukaan. Saya membuka kelas dan menyapa peserta didik melalui chat grup WA dan juga mereview pembelajaran minggu lalu agar peserta didik dapat melanjutkan materi hari itu dengan baik.
2. Pemberian Materi. Saya memberikan materi dalam bentuk link youtube. Materi disuguhkan dengan visual yang menarik dan audio yang jelas agar peserta didik tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Untuk membuat materi yang menarik, tentu dibutuhkan sumber belajar yang menarik pula. Disini saya mengambil sumber belajar dari TV Edukasi.
Untuk sahabat ketahui, TV Edukasi adalah salah satu produk dari Pusdatin Kemendikbud. Salah satu stasiun TV di Indonesia yang menyebarkan informasi bidang pendidikan dan media pembelajaran masyarakat. TV Edukasi dapat diakses secara bebas oleh guru maupun peserta didik di seluruh jenjang pendidikan. Kita dapat mengakses Tv Edukasi pada laman https://tve.kemdikbud.go.id/ ataupun mengunjungi channel youtube TV Edukasi untuk mengakses beragam video pembelajaran yang menarik. Ini adalah kunci dari pembelajaran asik yang saya lakukan. 😉 Untuk sahabat yang bingung mencari sumber belajar ataupun referensi, ayo langsung akses dan temukan berbagai materi yang cocok dan menarik untuk digunakan👍
3. Diskusi. Sesi tanya jawab dilaksanakan via chat agar
terjadinya komunikasi antara saya dan peserta didik dan juga untuk memastikan bahwa
seluruh peserta didik sudah mengerti dengan materi yang diberikan.
4. Evaluasi. Saya memberikan tugas sebagai bentuk evaluasi. Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal latihan mengenai materi yang sudah dibahas bersama pada link Google Form yang telah disediakan.
Nah begitulah salah satu contoh inovasi pembelajaran yang saya lakukan dengan menggunakan TV Edukasi. Mudah dan tidak seribet yang sahabat fikirkan kan? Alhamdulillah Pemerintah sudah sangat membantu kita dengan menyediakan portal-portal pembelajaran yang dapat kita manfaatkan untuk menciptakan inovasi. Apakah sahabat yakin akan terus ragu-ragu dan tidak ingin berinovasi? Sayang sekali kalau fasilitas yang telah disediakan ini hanya diangguri saja. TV Edukasi memberikan siaran yang berkualitas untuk menunjang tujuan pendidikan nasional, membawa semangat perubahan dan memberikan yang terbaik untuk mencerdaskan generasi Indonesia. Saya harap sahabat semua dapat memanfaatkannya juga sebagai bentuk inovasi pembelajaran yaa 😊 Sahabat dapat melihat vlog inovasi pembelajaran ini pada video berikut ini:
Mantap ibu ratu. Sukses selalu
BalasHapusAamiin. Sukses buat kita ya bu tik ☺
HapusMantap dan keren Bu
BalasHapusTetap semangat berinovasi dan berkreasi
Terimakasih banyak pak☺ tetap semangat untuk kita!
HapusKeren bu Ratu... sukses selalu yaa...
BalasHapusAamiin terimakasih bu Veny ☺🙏🏻 sukses buat ibu juga
Hapusberinovasi dengan tv edukasi
BalasHapusBetul pak sadi☺
HapusKeren blog nya bu ratu
BalasHapusTerimakasih bu ☺
HapusMantul blog nya bu queen 👍😄
BalasHapusThank you Ms Debby 😍
HapusKeren blognya bu Ratu 👍👍👍 Inovasi pembelajaran yang kreatif
BalasHapusSukses selalu bu Ratu
MasyaAllah terimakasih Bu Isra. Aamiin. Sukses untuk kita bu..
Hapus